Yakin nongkrong itu bisa
bermanfaat?
Bukannya lebih banyak
mudaratnya ya?
Berkumpul dengan
teman-teman sudah menjadi hal yang lumrah rasanya di jaman milenial ini. Yang
biasa kita kenal dengan sebutan “nongkrong” / “nongki”. Sudah banyak beragam
tempat asyik menjamur di berbagai daerah yang mampu menarik perhatian dari
berbagai kalangan, ditambah dengan fasilitas yang mampu memanjakan
pengunjungnya. Tak jarang akan kita jumpai pelajar-mahasiswa, karyawan
kantoran, ataupun orang tua yang sedang “reuni” dengan kawan-kawan lamanya,
dll.
Beragam alasan
menjadi latar belakang dari kegiatan “nongkrong” ini. Bisa dibayangkan kan
kalau kumpul-kumpul dengan kawan lama ataupun baru biasanya ngapain?
Ya, betul!
Pasti akan
berinteraksi, kan?
Mengobrol.
Apa yang salah
dengan mengobrol?
Tidak ada
salahnya.
Mengobrol adalah
salah satu aktifitas menyenangkan untuk kita mengetahui satu sama lain.
Namun, satu hal
yang perlu kita yakini bahwa tipu daya setan itu nyata. Sehingga seringkali
kita tanpa sadar dengan apa yang kita obrolkan itu apakah sesuatu yang layak
diperbincangkan atau tidak. Setan akan terus berupaya membuat manusia menjadi
lalai dengan berbagai cara. Hingga akhirnya obrolan tersebut berbuah menjadi ghibah.
Nah, sebenarnya
masih banyak hal negatif lain yang mungkin bisa timbul dari kegiatan nongkrong
ini kalau kita tidak mewaspadainya. Agar aktifitas kita bisa menjadi nilai
ibadah, berikut beberapa tips yang bisa dijadikan referensi agar kegiatan
nongkrong kita menjadi lebih bermanfaat:
1.
Niatkan
karena Allah S.W.T.
Misalnya, kita ingin
mempererat tali silaturahim dengan kawan lama yang jarang sekali berjumpa,
untuk mengetahui kabarnya, dll.
2.
Menjaga
lisan dari hal yang sia-sia dan mengandung dusta.
Intinya jauhi ghibah ya J
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ قَالَ إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدْ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu,
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, ‘Tahukah
kalian, apakah ghibah itu? Para sahabat menjawab, ‘Allah dan rasul-Nya lebih
mengetahui.’ Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, ‘(ghibah itu)
engkau membicarakan sesuatu yang terdapat dalam diri saudaramu mengenai sesuatu
yang tidak dia sukai. Salah seorang sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah..,
bagaimana pendapatmu jika yang aku bicarakan benar-benar ada pada diri
saudaraku? Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjawab, jika yang kau
bicarakan ada pada diri saudaramu, maka engkau sungguh telah mengghibahinya.
Sedangkan jika yang engkau bicarakan tidak terdapat pada diri saudaramu, maka
engkau sungguh telah memfitnahnya” (HR. Muslim)
3.
Pilih
topik yang bermanfaat.
Misalnya dengan mencari suatu
topik permasalahan yang menuntut otak kita untuk berpikir mengenai solusi yang
mampu kita tawarkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Sehingga output dari pembicaraan tersebut
merupakan sesuatu yang memiliki nilai guna dalam kebermanfaatan khalayak lain.
4.
Jangan
lupa mengecek jam!
Boleh jam di jam tangan,
ataupun di handphone yang kita bawa.
Pokoknya dicek ya, waktunya hehe
Bukan karena takut jam tangan
atau handphone yang kita bawa itu hilang
L
Tapi agar kita mampu mengatur
waktu dengan baik sehingga kita tidak termasuk orang yang lalai.
Tidak jarang nongkrong itu
memiliki gravitasi yang sangat kuat sehingga pengunjung menjadi kerasan lebih
lama di tempat sampai-sampai waktu shalat dinanti-nantikan. Apa kita segitu
yakinnya dengan jatah umur kita akan sampai ke waktu shalat berikutnya?
Bagaimana kalau tiba-tiba kita dipanggil dalam keadaan meninggalkan shalat?
Naudzubillah...
Imam Az-Zuhri mengatakan,
إذا طال المجلس كان للشيطان فيه نصيب
“Bila waktu bermajelis mulai panjang, maka
syaithan punya bagian dalam majelis tersebut” (Al-Hilyah)
Sesungguhnya,
setan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Tipu dayanya yang beragam tidak
akan henti diberikan hingga kita mengikuti jalur yang disediakan. Maka
dari itu, penting bagi kita dalam membentengi diri agar tidak sampai
terjerumus ke dalam permainannya.
Semoga bermanfaat J